LensaNTB.com, Sumbawa Barat – pasca gempa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, membuat Iskandar Alias Nde Ande sekeluarga salah satu warga Lingkungan Kota Baru Rt 05 Rw 05 Kelurahan Dalam Taliwang Sumbawa Barat harus tinggal di tenda pengungsian yang dibangunnya dengan menggunakan bambu dan terpal seadanya.
Kondisi korban pasca gempa masih menjadi perhatian Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Saat ini bantuan tahap satu sudah tersalur kepada Masyarakat korban gempa.
Terlepas dari hal itu, Iskandar alias Nde Ande sapaan akrabnya, termasuk dalam salah satu korban gempa yang harus di rekonstruksi rumahnya dengan status Rusak Berat. Konsekwensi rumah dengan status tersebut maka bangunan rumah tersebut harus di robohkan.
Mendengar hal tersebut membuat salah seorang tetangga dekat Nde Ande, Chigo Agus Purnawan yang juga merupakan salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Daerah KSB, tergerak hati untuk mendampingi tetangganya, agar bangunan rumah tersebut tidak di robohkan. itupun di bangun dengan susah payah sekitar 6 tahun lalu.
Chigo sapaan akrabnya, segera memulai perjuangannya dengan melakukan komunikasi intensif baik kepada Lurah Dalam, hingga Camat Taliwang agar Rumah tersebut tidak dirobohkan, serta mempertahankan eksisting rumah yang ada. Atas perjuangan dan doa. akhirnya, rumah tersebut mendapatkan Status Rusak Berat dengan Perlakuan Khusus.
Ditemui awak media LensaNTB.com pada sabtu (17/11/2018) sore tadi, di tenda pengungsiannya Iskandar Alias Nde Ande mengisahkan hal tersebut di atas. menurutnya, untuk segala urusan saya serahkan sepenuhnya pengurusan rehabilitasi dan rekonstruksi rumahnya kepada Pak Chigo.
“Saya dan keluarga sangat bersyukur kepada Allah SWT karena Pak Chigo yang telah membantu memperjuangkan dan mempertahankan rumah kami agar jangan di robohkan, sehingga bangunan rumah kami saat ini tetap seperti keadaan semula. hingga menjadi seperti sekarang ini,” ulasnya.
“Untuk itu, saya sekeluarga sangat berterimakasih kepada Pemerintah Daerah, Pokmas dan juga tetangga terdekat, yang sudah sangat peduli dengan kami,” imbuhnya.
Terpisah, Chigo Purnawan menuturkan, bahwa apa yang dilakukannya semata-mata ingin berbuat dan berempati kepada korban.
“Nde Ande adalah tetangga dekat dan terdekat saya. Saya banyak minta tolong kepada beliau. Jadi ini kesempatan saya membalas jasa jasa beliau,” ungkapnya.
“Alhamdulillah bangunan rumahnya sudah selesai atapnya. Rumah tersebut-pun tetap mempertahankan ukuran semula yakni 6 x 9 meter. Dengan dana 50 juta rupiah bantuan Pemerintah saya berharap rumah Nde Ande bisa selesai dengan layak tanpa mengesampingkan konsep Rumah Tahan Gempa,” ucapnya.
Rumah sederhana ini memang dari awal di awasi pengerjaannya, hingga mencapai 85 persen mulai dari tukang yang bekerja, dipastikan mengerjakan agar slop bawah tembok terpasang semua.
Kemudian lanjutnya, tiang rumah di semua sudut untuk minta diganti dengan tiang timbul berukuran 20 x 20 dengan jarak cincin 15 centimeter sesuai arahan teknis Rumah Tahan Gempa. Dan dipastikan seluruh pekerjaan besi saling kancing satu sama lain.
“Atas bantuan Dari Pemerintah rumah ini sekarang sudah selesai atapnya. Selanjutnya tinggal di plester dan mudah-mudahan kalau ada sisa uang bisa di keramik sekalian,” harap Chigo.
Reporter : Sudirman Bogie
Editor : Tim