LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Pemukiman (PUPRPP) akan menyelesaikan polemik ‘jalan pisang’ Desa Bukit Damai, Kecamatan Maluk.
Prihal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Perencanaan pada Bidang Bina Marga, Murul Hamdi ST yang dikonfirmasi media LensaNTB.com, Rabu (14/11/2018) diruang kerjanya, siang tadi.
Ia menjelaskan, jalan tersebut satu diantara ruas jalan yang menjadi attensi Bidang Bina Marga dan anggaran pelaksanaannya diusulkan dalam APBD 2019 mendatang.
Hamdi menyebutkan, diantara ruas jalan yang menjadi attensi tahun depan ialah, ruas Tepas-Bangkat Monteh, lanjutan sisa ruas jalan Tapir-Mantar, ruas Sekongkang-Sekongkang Dalam, Lima ruas di Seteluk dan ruas Simpang Jalan Negara (SJN) Maluk-Pantai Maluk.
“Semua paket proyek yang disebutkan diatas diusulkan melalui intervensi Dana Alokasi Khusus (DAK),” ujarnnya.
Hamdi-akrabnya pria itu disapa menambahkan, untuk jalan yang diusulkan melalui intervensi APBD 2019 reguler pada ruas Kelanir-Omal Sapa, ruas jalan Bukit Damai hingga ruas jalan kuburan Lumaga di Kecamatan Jereweh.
“Total paket fisik itu pengerjaannya bervariasi. Ada peningkatan dan pemeliharaan,” paparnya.
Lepas soal paket tersebut, berdasarkan petunjuk nasional, bahwa konsen pengerjaan atau pembangunan jalan lebih fokus pada pengentasan daerah terisolir, transmigrasi dan mendukung percepatan pengembangan sektor pariwisata.
“Pengerjaan ruas-ruas tersebut, diselaraskan dengan uang yang tersimpan di kantong APBD,” imbuhnya.
Seperti lansir oleh berbagai media, masyarakat setempat kesal dan geram dengan pemerintah karena jalan tak kunjung di perbaiki. Musim hujan air tergenang ditengah jalan. Buntutnya, warga menanam pisang dipingging ruas jalan sebagai ekspresi kekecewaan dan protes keras jalan rusak.
Reporter : Joni Ade Pratama
Editor : Tim