LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Sekretaris Komisi III DPRD KSB, Masadi SE mempertanyakan pada management PT AMNT dan PT Mac Mahon prihal banyaknya volume kendaraan yang hilir mudik di dalam toritorial tambang terutama yang menggunakan flat KT dari luar daerah.
Hal tersebut dilontarkannya pada media LensaNTB.com, Rabu (7/11/2018) siang tadi.
Menurutnya, jika kondisi itu dibiarkan berlarut, maka akan berpengaruh pada pendapatan asli daerah dari sektor pajak kendaraan.
Tidak sampai disitu saja, politisi Nasdem itu juga mempertanyakan banyaknya tenaga kerja non-skill dari luar daerah yang direkrut untuk diberdayakan hingga tenaga kerja stop go. Padahal, sambungnya lagi, banyak putra-putri daerah yang berkompeten mengisi jabatan atau naker yang dibutuhkan.
“Kami harap juga perusahaan transparan prihal tenaga kerja yang direkrut belum lama ini melalui satu pintu,” terangnya.
Ia berharap, agar i’tikad baik perusahaaan terhadap pemberdaayaan warga lokal benar-benar diperhatikan. Anggota parlement tidak rela warga bumi Pariri Lema Bariri diabaikan-ibarat menjadi penonton di rumah sendiri.
“Kami tekankan, harus ada warga lokal yang duduk di management manager perusahaaan agar bisa mengimbangi tenaga kerja yang banyak dari luar tampa melalui tes,” paparnya.
Kedepan, pihaknya akan berkoordinasi internal untuk langkah selanjutnya. Apakah akan memanggil pihak perusahaan untuk menjawab kondisi yang terjadi.
“Ini harus di sikapi karena ada kepentingan daerah yang patut diattensi,” pungkasnya.
Pewarta : Joni Ade Pratama
Editor : Tim