LensaNTB.com, Mataram – Saat pendapatan negara mengalami kemerosotan dan tidak lagi mampu membiayai hajat hidup rakyatnya, pertanian bisa menjadi alternatif kekuatan ekonomi Indonesia.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H Bambang Kristiono yang dikenal dengan nama singkatnya, HBK.
HBK menegaskan, belajar dari pengalaman negara Venezuela, sudah saatnyalah Indonesia kembali ke potensi sejati ekonominya, yakni sektor pertanian secara luas.
Sebab, tandas HBK, potensi sektor ini sangatlah luar biasa dan bisa diberdayakan, dimanfaatkan
secara berkesinambungan.
“Cadangan minyak bumi yang berasal dari fosil itu, pasti akan habis. Tapi mengelola pertanian bisa berlangsung terus menerus dan berkesinambungan sampai ke generasi-generasi yang akan datang. Karena itu saya pikir, Indonesia dan masyarakat Indonesia harus kembali ke keaslian dan keunggulan potensi kita. Kita ini bangsa agraris yang dikaruniai kesuburan tanah untuk dikelola, bukan
ditinggalkan atau diabaikan,” katanya, Jumat (16/11/2018).
Apa yang disampaikan HBK, bukan tanpa alasan. Sampai saat ini, Indonesia masih
saja terus melakukan import komoditi pertanian dari luar, di saat komoditi
itu sebenarnya bisa diproduksi di daerah-daerah kita sendiri dalam menopang
kebutuhan nasional.
Sebut saja komoditi bawang, atau komoditi jagung yang untuk kebutuhan pakan ternak, yang
tahun ini juga masih terkoreksi impor.
“Padahal jagung luar biasa melimpahnya di NTB ini, dan juga bawang.
Ini menjadi ironis, karena ketika para petani bawang dan jagung kita di NTB teriak karena harga anjlok akibat melimpahnya hasil produksi, pemerintah kita di tingkat nasional masih saja memaksakan import dari luar,” kata HBK.
Meskipun banyak sekali tantangannya untuk kembali mengembangkan sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok ini, HBK tetap optimistis karena jika itu bisa dilakukan dengan kesadaran kolektif oleh segenap masyarakat Indonesia, hal itu akan terwujud.
“Percayalah, hanya pertanian yang akan bisa menjadi tumpuan kekuatan bangsa
ini kedepan apabila krisis datang. Sekarang tinggal mau atau tidak, kita mengelolanya dengan sungguh-sungguh dan dengan manajemen yang tepat,” tandas HBK.
Reporter : Harry
Editor : Tim