Ilustrasi (foto ist)
LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) – Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Dikpora) masih menunggu petunjuk lanjutan dari Pemprov Nusa Tenggara Barat terkait program pengiriman pelajar berprestasi ke luar negeri. Akibatnya, hingga detik ini, dinas terkait belum mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan kuota 100 orang.
Kepala Dinas Dikpora, Drs. Tajudin M. Si pada media LensaNTB.com, Rabu (28/11/2018) pagi tadi, mengatakan, pihaknya mengaku belum menerima petunjuk terhadap program dari Pemprov NTB trobosan Gubernur terpilih, Dr. Zulfimansyah itu, baik itu masalah SOP pelaksanaan hingga batasan usia yang dipersyaratkan.
Paling tidak, lanjutnya lagi sudah ada pedoman awal terlebih dahulu yang diberikan provinsi terkait masalah ini. Tetapi faktanya masih nihil dan pihaknya juga merasa kesulitan untuk menyebarkan informasi itu ke masyarakat umum. Jika petunjuknya sudah jelas, tentu pihaknya juga akan langsung menyebar informasi ke seluruh sekolah. Sehingga SDM yang dianggap memenuhi syarat bisa langsung disiapkan.
“Kita masih belum mendapatkan petunjuk terkait dengan program tersebut. Makanya kita belum ada persiapan sedikitpun,” terangnya.
Dikatakannya, jika melihat SDM yang dimiliki saat ini, KSB optimis bisa mendapatkan hasil maksimal dari program tersebut. Apalagi upaya gubernur untuk mengirim para peserta didik terbaik ke luar negeri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki.
Hal ini tentu bukan mengecilkan perguruan tinggi yang ada di NTB, tetapi upaya ini merupakan ikhtiar untuk menciptakan generasi terbaiknya.
Untuk itu, pihak terkait tetap meminta agar Provinsi bisa memberikan informasi yang jelas terkait program tersebut. Sehingga sektor pendidikan yang ada kabupaten bisa mempersiapkan diri.
Meskipun demikian, pihak terkait juga mengakui bahwa SDM yang dimiliki sudah sangat bagus dan siap untuk menyukseskan program tersebut.
“Kita sifatnya masih menunggu tindak lanjut dari provinsi terhadap wacana tersebut. Tetapi dari segi kualitas SDM kita sudah sangat mampu,” tandasnya.
Reporter : Joni Ade Pratama
Editor : Tim