LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) – Sebanyak 40 pengusaha sekaligus owner perusahaan travel agent dijadwalkan turut menyaksikan langsung kegiatan berapan kebo, Minggu (11/11/2018) mendatang di Arena Berapan Kebo, Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang.
Prihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. I Gusti Bagus Sumbawanto M. Si pada media, Rabu (7/11/2018) diruang kerjanya, pagi tadi.
Ia mengatakan, kedatangan para pengusaha travel agent ini di fasilitasi oleh organisasi Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo). Selain itu, kehadiran dari pengusaha perjalanan pariwisata itu- pemerintah mengajak agar berapan kebo masuk dalam kelender perjalanan wisata yang dijual ke luar negeri.
Selain khazanah budaya itu, diharapkan juga sejumlah destinasi wisata seperti wisata bahari turut disertakan menjadi bagian perjalanan karena spot kepariwisataan dalam daerah pantas dikunjungi dan juga mulai mendunia.
“Astindo merupakan mitra strategis untuk memasarkan potensi Sumber Daya Alam Daerah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, diantara spot destinasi KSB yang mulai mencuri perhatian dunia ialah eksotika gugusan gili balu yang ada di Kecamatan Poto Tano dan spot Paralayang di desa berjuluk Negeri Diatas Awan yaitu Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano. Bilkhusus pada spot paralayang, banyak paraglider indonesia yang menyandingkannya dengan The Blue Lagoon, Oludeniz, Turkey yang merupakan satu diantara spot terbaik paralayang di dunia.
Tidak sampai dua destinasi diatas, beberapa potensi lainnya terutama potensi bahari juga turut menjadi perhatian dunia. Yaitu, gulungan ombak keras di pantai selatan, wilayah Kecamatan Sekongkang dipercaya menjadi titik pelaksanaan Surfing Internasional 2018 yang Oktober lalu. Begitu juga dengan ombak di pantai jelengah, Kecamatan Jereweh yang terkenal dengan sebutan Scar Reef.
“Kami meminta travel agent mengakomodir semua potensi di bumi Pariri Lema Bariri untuk dikunjungi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran,Ahmad Hidayat Thauty pada dinas tersebut mengatakan, pihaknya terus membangun komunikasi lintas sektoral dan lintas element untuk memasarkan potensi daerah.
“Semakin banyak wisatawan luar, maka dampaknya sangat baik untuk daerah. Imbasnya, masyarakat langsung yang menikmati,” singkatnya.
Tidak sampai disitu, pihaknya saat ini tengah menggaungkan pemasaran destinasi via digital seperti sosial media Facebook, Instagram hingga Twiter dan Whatsapp.
“Ini metode murah pemasaran dan memiliki akses luas,” pungkasnya.
Reporter : Joni Ade Pratama
Editor : Tim