Lensantb.com, ( Mataram ) -Bencana gempa bumi yang melanda Pulau Lombok membuat kondisi pariwisata di Lombok Barat lumpuh. Para wisatawan hingga kini belum banyak yang berani datang ke objek wisata di Lombok Barat “Industri Pariwisata tidak mati suri, tapi di atas mati suri”, ujar Bupati Fauzan Khalid di Gerung (Jum’at, 14/9) kemarin.
Namun demikian ia tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan event-event yang sudah direncanakan, misalnya Festival Pesona Senggigi, Perang Topat, Senggigi Sunset Jazz, dan Mekaki Marathon.
Untuk event Pesona Senggigi direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat atau tepatnya pada tangal 21 – 22 September 2018 yang akan datang. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan dan untuk tahun ini dikemas dengan nama Rowah Gumi Paer.
Sementara itu Event Senggigi Sunset Jazz juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat hanya saja belum ditentukan tanggalnya dan hal serupa juga berlaku untuk Event Perang Topat. Event budaya yang diadakan di Pure Lingsar ini tanggal pelaksanaan kegiatan tidak mengikuti penanggalan kalender masehi.
“Perang Topat ini pakai kalender Sasak, yaitu saat raraq kembang waru,” jelas Bupati Fauzan Khalid.
Event perang topat ini ujar Fauzan, akan ia angkat sebagai Event Nasional dan menjadi salah satu andalan pada sektor pariwisata di Lombok Barat. Ada nilai-nilai penting yang bisa diambil dari event perang topat ini, di saat orang-orang meributkan perihal kebhinekaan, warga Lobar ternyata mampu memberi contoh kebhinekaan tersebut “Orang ribut-ribut tentang kebhinekaan, kita sudah mencontohkannya sejak lama,” lanjutnya.
Untuk Mekaki Marathon, sambungnya akan dilaksanakan pada tanggal, 28 Oktober mendatang. Fauzan mengaku kegiatan ini sudah di support oleh Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta kegiatan ini sudah dilaunching di Jakarta. Format kegiatan Mekaki Marathon tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini perlombaan lari marathonnya hanya menempuh jarak 5-10 km “Kita lebih tujukan ke wisatanya, larinya hanya 5-10 km. Jadi yang half dan full marathon tidak ada dan Insyallah tahun 2019 akan kembali seperti semula.” jelasnya.
Terkait infrastruktur pariwisata khususnya infrastruktur pemerintah, Bupati Fauzan menyebutkan. tidak terlalu banyak terjadi kerusakan pasca gempa bumi, namun beliau menargetkan 1 bulan sudah bisa di recovery.
Reporter : Harisma
Editor : Ratnadewi