Lensantb.com,Lombok utara- Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR mengguncang ujung timur dan ujung utara Pulau Lombok NTB, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD KLU, tercatat korban meninggal dunia berjumlah 5 orang, luka berat 20 orang serta luka ringan 58 orang. Kondisi rumah penduduk sampai saat ini terdata yang mengalami rusak parah berjumlah 205 unit, rusak sedang 3l3 unit, dan rusak ringan 728 unit. Gempa berpusat pada radius 28 km barat laut Lombok Timur dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang terjadi diwilayah KLU berakibat kerusakan parah di Kecamatan Bayan dan sebagian Kecamatan Kayangan, sedangkan 3 kecamatan lainnya terindikasi mengalami kerusakan ringan.
Sejumlah tempat ibadah mengalami rusak akibat guncangan gempa tersebut diantaranya, 4 masjid rusak sedang, 4 musholla rusak sedang ,3 bangunan pura rusak ringan, dan 3 unit sekolah rusak ringan. Kerusakan lainnya juga terjadi pada bangunan untuk pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat diantaranya l Puskesmas rusak berat dan l rusak ringan, serta bangunan RDPKM di Bayan rusak berat.
Adapun lokasi pengungsian akibat bencana tersebut tersebar disejumlah titik aman yang ditempatkan pihak BPBD KLU diantaranya, Sambik Elen dengan jumlah pengungsi 389 orang laki laki dan perempuan 509. Lokasi selanjutnya di Batu Gerantung dengan jumlah pengungsi 34l laki laki, dan perempuan 406 orang. Sedangkan di lokasi Karang Bajo terdapat pengungsi 4ll laki laki dan perempuan sejumlah 4l9 orang. Total jumlah dari 3 lokasi tersebut hingga saat ini tercatat 2478 orang. Selain itu juga titik pengungsian ada juga tersebar di 9 desa lainnya di kecamatan bayan dan juga terpisah pisah karena warga ada yang membangun tenda sendiri dengan memanfaatkan terpal yang ada.
Pemda KLU telah menetapkan darurat bencana selama 7 hari dari tanggal 29 Juli hingga 5 Agustus 20l8 untuk mengantisifasi gempa susulan dan penanggulangan terdampak gempa.
Banyaknya sumba ngan dari masyarakat untuk korban gempa dalam bentuk makanan cepat saji, selimut, air mineral, sembako, tikar, dan juga barang lainnya yang memang dibutuhkan oleh para pengungsi telah disalurkan oleh pihak OPD dalam hal ini Dinas Sosial, dan BPBD KLU yang memusatkan posko di Kantor Camat Bayan sebagai posko utama Kabupaten.
Kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pengungsi sampai saat ini adalah terpal, sembako, selimut, makanan siap saji, tandon air bersih, serta tenda tempat bernaung. Data yang dihimpun Dinas Sosial KLU hingga hari Selasa 3l Juli 20l8, bantuan telah disebar pada semua lokasi yang ada di KLU.
Keterangan ini disampaikan Sekda KLU Drs. H. Suardi,S.H, dalam komprensi pers kamis 2/7 di aula Humas KLU yang dihadiri Kabag Humas KLU, Kalak BPBD KLU, Kepala Dinas Sosial KLU, Relawan Gloabal Peace Mission Malaysia, dan sejumlah media.
Dalam kesempatan tersebut Hadari,S.Sos, Kepala Dinas Sosial KLU sempat menyampaikan bahwa setiap yang mengajukan permohonan bantuan harus ada hitam diatas putih. Hal ini menuai keritikan dari sejumlah awak media yang menganggap terlalu bertele tele dan terkesan mempersuli.
Kepala Dinas PU KLU, M.Rizaldi Rahardian, S.T, diruang kerjanya menyampaikan bahwa,” fasilitas jalan dan jembatan yang mengalami keretakan itu adalah kewenangan PU Provinsi NTB. Adapun fasilitas umum lainnya yang merupakan aset PEMDA KLU, kalau memang renovasi ataupun pembangunannya diserahkan ke PU tentu kami akan kerjakan, tapi kan akan melalui infentarisasi” jelasnya.
Terkait dengan mekanisme prosedur penyaluran bantuan oleh Dinas Sosial, Rizaldi menilai terlalu prosedural sehingga memperlambat penyaluran bantuan dan terkesan belum maksimal, sementara situasi saat ini sedang dalam darurat bencana, korban sedang sangat membutuhkannya. Tidak mesti harus menunggu Pak Bupati atau urat perintah Bupati, bukan berarti kita harus melanggar aturan yang ada. Kan sudah disampaikan kepada media agar mekanismenya jangan terlalu prosedural, pungkasnya.
Camat Bayan, Ahmad Suhadi juga menyampaikan hal senada, bahwa masih banyak warganya belum tersentuh bantuan hingga saat ini. Apalgi ada warganya yang sekeluarga mengalami luka berat atas nama Mirayang dari Dusun Sambi Bangkol. 2 orang anaknya dan istrinya yang sedang hamil juga dilarikan ke rumah sakit sejak hari Minggu, dan sudah pulang hari Selasa 3l Juli, terangnya.
Reporter :HRS
Editor :Dewu