LensaNTB.com Sumbawa Barat – Gempa bermagnitudo 7 SR mengguncang Warga Taliwang Sumbawa Barat,dan sekitarnya pada Minggu malam (19/8/2018). Warga pun memilih bertahan di luar rumah karena masih trauma.
Kepanikan warga Taliwang masih terasa. Di sejumlah titik di kota Taliwang, tampak warga memadati lapangan,akses jalan raya atau tanah lapang daripada kembali ke rumah mereka.
Suasana warga dalam tenda pengungsian
Ratusan warga di sejumlah kawasan Taliwang,khususunya yang berada di pesisir pantai Labuan Lalar, tepatnya di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, masih mengungsi di tempat yang aman akibat gempa beruntun yang mengguncang Sumbawa Barat.
Dengan beralas tikar beratap terpal, warga membangun tenda-tenda seadanya untuk bermalam bersama sanak keluarga mereka. Warga sangat trauma dengan gempa beruntun saat ini.
Ahmad,S.Ag salah satu warga Desa Labuan Lalar Dan juga Anggota DPRD Sumbawa Barat,mengaku sejak gempa yang berkekuatan 7.0 (SR) yang berpusat di Lombok Timur Minggu (19/8/2018),menguncang warga NTB,tadi kami menginap di tenda tenda yang lokasinya cukup aman,bersama sebagian besar warga desa,keputusan warga untuk membuat tenda pengungsian di karenakan Warga trauma akan terjadi gempa susulan.
“Sampai sekarang masih mengungsi, banyak warga yang takut kembali kerumah saat ini,” kata Ahmad, saat di wawancara Reporter media senin, 20 Agustus 2018.
Warga masih bertahan dalam tenda
Warga masih enggan kembali ke rumah masing-masing di saat ini walau suasana sudah agak membaik,akan tetapi kami tetap waspada.
Ahmad menambahkan, efek gempa pada waktu itu cukup membuat warga Kota Taliwang dan juga daerah pesisir sangat trauma,dan lebih memilih menyelamatkan Keluarga masing masing, dengan upaya membuat tenda tenda sementara dan itu solusi terbaik bagi warga.
Semua warga di desa ngungsi, karena rumah kami dekat pantai. Yang penting ngungsi menjauh dari pantai,” katanya
Walaupun beberapa media memberitakan klarifikasi dari pihak resmi BMKG bahwa gempa tidak berpotensi Tsunami tapi warga masih trauma dan waspada.
“Mereka belum mau kembali ke rumah,Keluarga saya pun masih dalam pengungsian,” ucapnya.
Pantauan media,informasi sementara saat ini bahwa,satu warga meninggal dunia di kecamatan seteluk, dan beberapa warga yang luka luka,serta bangunan rumah rusak parah akibat gempa.
Semoga dengan musibah ini, kita di berikan kekuatan dan ketabahan,tutupnya.
Reporter: Sudirman Bogie