LensaNTB.com, Sumbawa Barat– Nama Pulau Kenawa dan Desa Mantar yang terletak di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat sudah mendunia.
Dua destinasi wisata berkelas itu akan dikelola secara profesional oleh pemerintah setempat agar mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah.
Kepala Dinas Pariwisata, Ir. I Gusti Bagus Sumbawanto M. Si yang diwawancarai diruang kerjanya, Selasa (14/8/2018) siang tadi mengatakan, rencana implementasi dari nawaitu tersebut pada awal September 2018 mendatang. Nah, besaran jumlah tiket atau karcis bagi pengunjung sebesar Rp 5.000,-/orang.
Prihal pengelolaan aset daerah itu, lanjut Sumbawanto sudah tuntas dalam pembahasan lintas sektoral yang dilaksanakan, belum lama ini.
“Karcis atau tiket masuk tengah dalam percetakan,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian pada era Bupati Zulkifli Muhadli itu menambahkan, dua destinasi wisata itu memiliki angka kunjungan yang cendrung mengalami peningkatan terutama di hari libur bahkan mencapai ratusan orang. Desa Mantar terkenal dengan spot paralayang salah satu yang terbaik di Indonesia bahkan, atlet paralayang kerap menyandingkannya dengan The Blue Lagoon, Oludeniz, Turkey. Begitu juga dengan eksotika Pulau Kenawa-satu diantara pulau yang ada di gugusan gili balu hingga membuat PT ESL kesengsem akan potensinya.
“Kalau ini terkelola dengan profesional, maka multiplayer effect lainnya akan ikut bergerak,” terang Sumbawanto.
Selain dua destinasi diatas, dua destinasi wisata lainnya akan ikut dikelola, yaitu wisata bahari di Desa Kertasari, Kecamatan Taliwang dan wisata Danau Rawa Lebo, Desa Meraran, Kecamatan Seteluk.
“Kami akan libatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengelolaan,” imbuhnya.
Lepas dari empat potensi tersebut, pihak menargetkan dalam lima bulan kedepan hingga desember 2018 mendatang, PAD dari sektor pariwisata mencapai Rp 50 juta.
“Ini target yang harus kami realisasikan,” pungkasnya.
Jon