Lensantb.com, Sumbawa Barat– Dalam rangka mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, Polisi Resort Sumbawa Barat telah membentuk tim datasemen anti begal (pencurian dengan kekerasan ‘curas’) jalanan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif aparat kepolisian terjadinya tindak kejahatan di jalanan.
Prihal tersebut disampaikan oleh Wakapolres Sumbawa Barat, Kompol Teuku Ardiansyah SH, pada media LensaNTB.com diruang kerjanya, belum lama ini.
Ia mengatakan, anggota polres Sumbawa Barat yang terlibat dalam giat tersebut intens melakukan patroli wilayah 24 jam terutama pada wilayah yang dianggap rentan terjadi begal.
Untuk perkotaan taliwang dan maluk, akan menjadi attensi lantaran Taliwang merupakan pusat ekonomi dan pemerintahan sedangkan Kecamatan Maluk ruang industri dimana korporasi kecil, menengah dan besar berekspansi.
Kendati dua wilayah itu jadi attensi, bukan berarti kecamatan lainnya luput dari pantauan polisi.
“Polsek-polsek juga akan bergerak mengamankan toritorialnya masing-masing,” imbuhnya.
Lanjut Kompol Teuku, berdasarkan data aparat penegak hukum, bahwa KSB merupakan daerah kondusif. Namun, Korps Bhayangkara tidak terbuai dengan hal itu.
“Patroli akan digalakkan untuk menutup ruang gerak terjadinya kejahatan,” imbuhnya.
Belum lama ini, aksi begal marak terjadi terutama di kota-kota besar termasuk di Kota Mataram ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pria berdarah Kota Serambi Mekkah Aceh itu menambahkan, segenap warga masyarakat tentu tidak menginginkan kejadian itu terulang lagi. Oleh karena itu, polisi berharap sekaligus menghimbau kepada masyarakat, terutama dalam perjalanan seperlunya membawa uang dan juga menggunakan perhiasan. Selain itu, jika menggunakan kendaraan pribadi melewati jalan sepi, usahakan bersamaan dengan kendaraan lainnya.
“Polisi tetap melakukan monitoring pemantauan berdasarkan data intelijen, patroli dan juga laporan dari anggota Kamtibmas yang ada ditiap desa dan kelurahan di KSB,” demikian Wakapolres.
Jon